Sabtu, 30 Maret 2013

RATIONAL UNIFIED PROCESS


RATIONAL UNIFIED PROCESS

Di dalam perkembangan tehnologi komputer akan kebutuhan manusia yang semakin pesat membuat para pembuat software membuat sebuah perangkat lunak yang bisa memudahkan para penggunanya. Dilatar belakangi dengan perkembangan tehnologi itu maka di ciptakan perangkat lunak dengan berorientasi objek. Salah satunya adalah Rational Unified Process.
Pada 1997, RUP telah memperoleh Verdix, Objectory, Persyaratan, SQA (Software Quality Assurance), Kinerja Kesadaran, dan Pure-Atria. Menggabungkan pengalaman dasar pengguna-pengguna ini menyebabkan artikulasi tujuh praktik terbaik rekayasa perangkat lunak modern:

1. Mengembangkan iteratively, dengan risiko sebagai sopir iterasi utama
2. Mengatur persyaratan
3. Menggunakan arsitektur berbasis komponen
4. Lunak model visual
5. Terus kualitas verifikasi
6. Kontrol perubahan
7. Customization.

Cara kerja RUP itu didasarkan pada 6 kunci prinsip bagi perkembangan bisnis yang terkendali yaitu :

    1. Proses  penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan
    2. Menyeimbangkan pengutamaan dari para stakeholders
    3. Melakukan kerjasama antar tim
    4. Mendemonstrasikan hasil-hasil yang ada secara berulang-ulang
    5. Menaikkan tingkat abtraksi dari sebuah software
    6. Pemusatan pada kualitas secara terus-menerus

RUP berbasis konsep object oriented, dengan aktifitas yang berpusat pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki gambaran, yaitu:

  • Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini merepresentasi waktu dan   menunjukkan aspek dinamis dari proses, yaitu siklus, tahap, iterasi, dan milestone.Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition.
  • Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini merepresentasikan aspek statis dari          proses, yaitu aktivitas, artifak, pelaksana kerja (worker) dan aliran kerja (workflow)  empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when.

Model Proses Rational Unified Process (RUP)
RUP adalah proses pengembangan perangkat lunak berbasis UML (Unified Modeling Language) yang mempunyai karakteristik:

1. Berulang (iterative)
    Tahap pengembangan untuk setiap produk yang diserahkan (release) dilaksanakan secara berulang.
2. Architecture centric
     Menggunakan arsitektur sistem sebagai artifak utama untuk konseptualisasi, konstruksi, pengelolaan,    
     dan penyusunan sistem selama pengembangan.
3. Use case-driven
     Menggunakan use case sebagai artifak utama untuk menetapkan perilaku sistem yang diinginkan dan  
     untuk mengkomunikasikan perilaku sistem tersebut kepada parastakeholder sistem.
4. Risk-driven
     Menghilangkan atau mengurangi risiko-risiko yang dapat menghambat kesuksesan proyek.

Tahapan-tahapan RUP

Tahap (phases) pelaksanaan pengembangan pada RUP meliputi:

1. Permulaan (inception)
     Tahap inception fokus pada penentuan manfaat perangkat lunak yang harus dihasilkan, penetapan  
     proses-proses bisnis (business case), dan perencanaan proyek.
2. Pemerincian (elaboration)
     Tahap untuk menentukan use case (set of activities) dari perangkat lunak berikut rancangan  
     arsitekturnya.
3. Konstruksi (construction)
     Membangun produk perangkat lunak secara lengkap yang siap diserahkan kepada pemakai.
4. Transisi (transition)
     Menyerahkan perangkat lunak kepada pemakai, mengujinya di tempat pemakai, dan memperbaiki
     masalah-masalah yang muncul saat dan setelah pengujian.

Ada dua jenis aliran kerja (workflow) pada RUP, yaitu aliran kerja utama dan aliran kerja pendukung.

Aliran Kerja Utama

1. Pemodelan bisnis (business modeling)
    Mendeskripsikan struktur dan proses-proses bisnis organisasi.
2. Kebutuhan (requirements)
    Mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak dengan menggunakan metode use case.
3. Analisis dan perancangan (analysis and design)
    Mendeskripsikan berbagai arsitektur perangkat lunak dari berbagai sudut pandang.
4. Implementasi (implementation)
    Menulis kode-kode program, menguji, dan mengintegrasikan unit-unit programnya.
5. Pengujian (testing)
    Mendeskripsikan kasus uji, prosedur, dan alat ukur pengujian.
6. Deployment
    Menangani konfigurasi sistem yang akan diserahkan.


Aliran Kerja Pendukung

1. Manajemen konfigurasi dan perubahan (configuration and change management)
    Mengendalikan perubahan dan memelihara artifak-artifak proyek.
2. Manajemen proyek (project management)
    Mendeskripsikan berbagai strategi pekerjaan dengan proses yang berulang.
3. Lingkungan (environment)
    Menangani infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem.


Penggunaan Rational Unified Process (RUP) dalam proses pengembangan perangkat lunak  unified modeling language.

Ciri khas dari RUP dalam proses pengembangan perangkat lunak berbasis UML adalah adanya metode use case yang digunakan
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses bedasarkan pengguna system. Use case terdiri atas diagram use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan system aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use casedigambarkan berbentuk elips dengan nama operasi di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case. Sehingga disini dapat disimpulkan bahwa Use case mengadopsi Object Oriented Programming (OOP) karena memisahkan operasi-operasi maupun komponen yang terlibat di dalamnya ke dalam sebuah objek-objek yang berbeda.

REFERENSI :
http://amen88.wordpress.com/2010/01/30/metodologi-rup/
http://www.rational.com.ar/herramientas/rup.html
http://ladast.blogspot.com/2009/02/rational-unified-process.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar